Senin, 08 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku Bersama Ibu Emi Sudarwati

Dibuat oleh :
Siti Nurhayati, S.Pd.SD
SDN Dawung 1, Kecamatan Jenar
Kabupaten Sragen

Assalamu’alaikum, wr, wb.
Alhamdulillah, jam sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB, saatnya saya mengikuti kuliah malam yang pastinya kuliah malam ini  akan memberi berjuta-juta manfaat baik dari segi pengetahuan dan juga wawasanku.
Kuliah malam ini merupakan kuliah online yang ke empat. Malam ini terasa sangat berbeda, karena saya merasa kurang sehat. Tetapi karena semangatku yang menggebu – gebu maka sakitku tidak menjadi penghalangku.
Seperti biasanya kuliah malam ini di mulai pukul 19.00 WIB s/d pukul 21.00 WIB,terbagi dalam dua sesi yaitu sesi pertama tentang pemaparan materi dari ibu Emi Sudarwati dan sesi ke dua tentang tanya jawab dengan di pandu oleh seorang ibu moderator yang hebat yaitu ibu Fatimah.
Kuliah pada malam ini bersama dengan seorang penulis yang luar biasa ,yang handal yaitu ibu Emi Sudarwati. Adapun tema yang akan beliau angkat pada malam hari ini yaitu tentang “ Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku “ sebuah tema yang sangat luar biasa , yang tentunya akan sangat memberikan manfaat untuk kita semua. Ibu Emi adalah seorang guru Bahasa jawa di sebuah SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. Beliau adalah pegiat Literasi guru dan siswa Indonesia. Sudah lebih dari 460 buku ber-ISBN yang beliau tulis. Bagaimana beliau bisa menjadi seorang penulis yang hebat?yang mampu mendapatkan juara 1 peraih inobelnas?Tentunya semua itu tidak beliau dapatkan dengan cara yang mudah.
Pada tahun 2013 ibu Emi bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro. Kelompok itu di beri nama PSBJ ( Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro ) Di sanalah para penulis dapat berjumpa dan berkenalan dengan penulis – penulis senior. Seperti : JFX. Hoery ( Padangan – Bojonegoro), Sunaryata Soemardjo ( Ngimbang – Lamongan ), Nono warnono ( Gajah Indah – Bojonegoro ), Gampang Prawoto ( Sumberrejo – Bojonegoro ), Sri setyo Rahayu ( Surabaya ), almarhum Anas AG ( Pemred Radar Bojonegoro – waktu itu ), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang – orang hebat di dunia tulis – menulis itu, akhirnya ibu Emi mendapatkan pencerahan. Bahwa karya siswa yang terkumpul bisa di terbitkan dengan ISBN ( Internasional Standart Book Nomber )
Pada awal tahun 2014 ibu Emi berhasil menerbitkan kumpulan Cerkak. Lebih hebatnya lagi kumpulan cerkak itu tidak ibu Emi terbitkan sendirian melainkan bersama siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014 ibu Emi kembali bekerja bersama dengan PSJB, Penulis menerbitkan buku karya ibu Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno. Alhamdulillah sekali, saat itu karya ibu Emi di sambut sangat baik oleh kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Saat itu ada salah satu wartawan radar Bojonegoro yang sampai mendatangi tempat di mana ibu Emi bekerja. Alhasil keesokan harinya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal saat itu. Dari sanalah, semua penasaran dengan hasil karya siswa tersebut. Sehingga toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak di serbu pembeli buku, Karena semua tertarik ingin sekali membaca dan belajar menulis, serta ingin tahu bagaimana cara menerbitkan buku.
Buku karya ibu Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno ternyata mampu menginspirasi bagi banyak sekolah. Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di kabupaten lainnya. Sehingga ibu Emi Sudarwati sering di wawancarai wartawan dari berbagai media, baik dari cetak maupun online. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun. Wah, benar – benar luar biasa ya ibu Emi sudarwati ini, patut di acungi jempol.
Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2015. Tahun 2015 merupakan tahun yang luar biasa untuk ibu Emi Sudarwati, beliau mendapatkan tugas untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional, awalnya ibu Emi merasa kurang percaya diri. Namun karena berkat bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah, waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi kepada ibu Emi Sudarwati. Akhirnya, ibu Emi berhasil mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak di sangka, ternyata beliau mendapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Saat itu bersama dengan 102 guru dari seluruh Indonesia, Ibu Emi di undang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi saat itu ada ujian tertulis juga. Setelah selesai lomba, seluruh finalis lomba di ajak berwisata ke Dufan. Meskipun saat itu ibu Emi belum mendapat juara, namun ibu Emi sudah cukup bangga, karena sudah bisa belajar bersama dengan guru – guru yang hebat dari seluruh tanah air. Disamping itu, ibu Emi juga mendapat rekomendasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT. Puji syukur, ibu Emi mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa berdedikasi. Hal itu di sebabkan karena beliau sudah mampu menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi guru – guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, ibu Emi merasa memiliki sebuah tanggung jawab secara moral, agar lebih giat menularkan virus literasi dimanapun juga. Bukan hanya untuk siswa Bojonegoro saja, melainkan sampai keluar daerah.
Berganti tahun, berganti pula tugas yang di emban ibu Emi. Pada tahun 2016, ibu Emi mendapat tugas mengikuti seleksi guru prestasi tingkat kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk kedua kalinya. Karena banyak guru yang menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya ibu Emi yang di tunjuk kembali untuk melaksanakan tugas tersebut. Ternyata tidak sia – sia usaha ibu Emi, karena berhasil menduduki juara tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama yaitu tahun 2016, ibu Emi kembali mengirimkan karya inobel. Saat itu bukan karena inisiatif dari bapak kepala sekolah, melainkan karena keinginan dari ibu Emi sendiri. Beliau terinspirasi pengalaman di tahun 2015 lalu. Saat itu bukan karya baru yang ibu Emi suguhkan, melainkan karya lama yang di edit, dengan tambahan sesuai yang di berikan oleh dewan juri. Alhasil, ibu Emi mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK ( Seni, Olah raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, Ibu Emi mendapat panggilan untuk Short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negeri kaum penjajah yang super maju. Saat itu, ibu Emi berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Ibu Emi juga berkunjung ke sekolah – sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain- lain. Bukan hanya itu, semua peserta di ajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Beussel – Belgia.
Sepulang dari Belanda, ibu Emi masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di kota Bali. Lagi- lagi, disamping belajar juga berwisata keliling kota terindah di negeri ini. Saat itu, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi sebuah jurnal. Tentu itu bukan hal yang kecil, karena naskah tersebut akan di muat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
Memasuki tahun 2017, ibu Emi mendapat undangan untuk mengikuti workshop literasi di kota Batam. Karena tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga yaitu, Singapura. Sehari di kota lion itu, dapat melahirkan sebuah buku yang luar biasa dan di beri judul “Dag Dig Dug Singapura”.
Paska menyandang predikat juara 1 inobelnas, Ibu Emi belum boleh mengikuti lomba yang sama. Tentunya dalam waktu yang belum bisa di prediksi. Karena ibu Emi tidak ingin kesepian, akhirnya beliau mengajak teman – teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. Ibu Emi menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalamn mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi kumpulan buku – buku lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan tidak hanya menerbitkan buku – buku patungan. Namun saat itu lebih banyak menerbitkan SBGI ( Satu Buku Guru Indonesia ) dan SBSI ( Satu Buku Siswa Indonesia )
Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2018 ratusan buku telah lahir dari group patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ibu Emi lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama group di rubah yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif ( PBI ). Beberapa undangan dari daerah – daerah lain pun mulai berdatangan. Misalkan dari kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain- lain.
Akhirnya ibu Emi berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai narasumber pada hari Sabtu – Minggu atau Jumat sore. Sedangkan di Bojonegoro, ibu Emi aktif sebagai guru ahli ( GA ) di pusat belajar guru ( PBG ). Selain di PBG, ternyata ibu Emi aktif juga di PGRI. Beliau sebagai juri lomba guru menulis dan pelatihan menulis buku. Beliau memotivasi guru – guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. Beliau juga menghimbau agar guru – guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Beliau berpesan, jangan berharap sekali kirim langsung tayang atau di muat. Namun harus lebih bisa sabar, terus – menerus mengirim naskah. Lama – kelamaan pasti akan di muat juga. Bukan karena penerbit merasa kasihan, tetapi memang pengalaman menulis itu sangat di perlukan. Dengan terus menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis juga. Dari proses tersebut kita dapat belajar bagaimana kita meminimalisir kesalahan.
Pada tahun 2019, ibu Emi mengawali terbitnya buku kado cinta 20 tahun dan Haiku. Karya yang indah ini ternyata di tulis berdua bersama sang suami tercinta. Ibu Emi menulis buku itu dengan harapan bahwa ikatan pernikahan beliau dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, masih di tahun yang sama. Ibu Emi ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang kedua adalah menulis dan menerbitkan buku sampai keliling nusantara dan dunia. Alhamdulillah, impian ibu Emi pun dapat terwujud. Adapun untuk patungan, seperti biasanya yaitu, menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit pustaka ilalang. Untuk penertiban buku ibu Emi bekerjasama dengan Majas grup ( Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri)
Kesimpulan dari ibu Emi, Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, ibu Emi ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga melalui buku yang sederhana ini, mampu mengispirasi dan memotivasi banyak orang. Terimaksih ibu Emi, yang sudah berkenan berbagi ilmu baru yang sangat luar biasa, berbagi pengalaman yang mampu menggugah tidur kami, berbagi pengetahuan yang mampu memotivasi kami. Salam Literasi.


Profil Emi Sudarwati

EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia.  Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.
Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti  sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn.  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. 
Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.

Jumat, 05 Juni 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku Bersama Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Dibuat oleh :
Siti Nurhayati, S.Pd.SD
SDN Dawung 1, Kecamatan Jenar
Kabupaten Sragen

Assalamu’alaikum, wr, wb.
Alhamdulillah pada malam ini, tepatnya tanggal 05 Juni 2020 saatnya saya mengikuti kuliah malam secara online, kuliah malamku terasa berbeda karena di temani suami dan ke dua buah hatiku, semakin semangat dalam mengikuti kuliah pada malam hari ini
Seperti biasanya kuliah malam ini di mulai pukul 19.00 WIB s/d pukul 21.00 WIB,terbagi dalam dua sesi yaitu sesi pertama tentang pemaparan materi dan sesi ke dua tentang tanya jawab dengan di pandu ibu moderator yang hebat yaitu ibu Fatimah.
Kuliah pada malam ini bersama dengan seorang penulis yang luar biasa ,yang handal yaitu ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd. Adapun tema yang beliau angkat pada malam hari ini yaitu tentang “ Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku “ sebuah tema yang sangat luar biasa , yang pastinya akan sangat bermanfaat untuk kita semua. Ibu Sri memiliki segudang pengalaman. Beliau memiliki pengalaman menerbitkan buku secara indie di mulai pada tahun 2009 sudah mulai menulis, akhirnya pada tahun 2010 sudah menjadi buku hanya saja ibu sri belum berani menggunakan nama asli, beliau masih menggunakan nama pena yaitu Astutiana Mujono terinspirasi saat beliau mengisi blog kompasiana. Saat itu beliau menulis masih apa adanya dengan tebal buku mencapai 418 halaman. Buku itu berkisah dari mulai ibu beliau masih remaja sampai bertemu dengan ayah beliau, sampai beliau berusia 50 tahun. Setelah itu ibu Sri sering ikut menulis berbagai buku antologi baik itu yang di ajak oleh teman teman yang cinta literasi ada yang dari kompasiana, blogger, juga dari komunitas - komunitas lain dengan berbagai tema. Jadi kalau di hitung buku Antologi ibu Sri sudah mencapai 25 buku.
Dengan ikut menulis buku Antologi kita banyak belajar berbagai macam jenis tulisan dari teman – teman kita, selain itu kita juga memiliki ciri kepenulisan sendiri. Dalam proses belajar menulis sekaligus menerbitkan sendiri bisa di katakan gurih – gurih sedap, beliau bertemu dengan Omjay pada tahu 2013 saat beliau sudah menerbitkan tiga buah buku.Dari jari beliau yang indah mampu melahirkan buku buku yang luar biasa, salah satu buku beliau  yang memiliki judul “ ku gelar sajadah cinta “ . Buku itu berisi tentang kisah ibu tercinta beliau saat masih remaja sampai beliau berusia 50 tahun dan selesai kuliah S2 sampai beliau mendapat kemudahan untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2006.
Buku Selanjutnya yaitu parenting secara islami, buku itu di beri judul “ Seni Mendidik Anak Secara Islami “ buku itu diterbitkan semi mayor , kerena ketika buku itu di terbitkan ibu Sri tidak mengeluarkan uang, tetapi beliau mendapat buku sebanyak 100 buku untuk di jual dengan diskon sebesar 40 persen.
Selanjutnya bagaimana proses beliau menulis buku atau belajar? Beliau termasuk orang yang suka silahturahmi dan memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Ketika banyak orang ramai – ramai ngeblog dapat uang, bikin web dapat uang. Dari situlah ibu Sri ikut belajar, sampai memanggil mentor dengan biaya yang tidak sedikit. Alhamdulillah kalau saat ini saya dan teman – teman semua bisa belajar secara gratis.
Dengan adanya berbagai macam dunia kepenulisan, membuat ibu Sri semakin lama beliau semakin tertarik, taruhlah kata seperti media guru yang beberapa kali mengadakan pelatihan dan dengan gembiranya ibu Sri mengikuti semua kegiatan itu. Beliau juga mengikuti kegiatan baik secara daring ataupun luring. Beliau semakin memiliki banyak teman yang sama – sama memiliki profesi sebagai seorang penulis.
Seiring berjalannya waktu, Ibu Sri pun semakin luar biasa, sering di ajak untuk mengisi, untuk berbagi ataupun acara bedah buku. Ada salah satu buku beliau yang walaupun di cetak secara indie tetapi mungkin sudah lebih dari 1.000 exslempar yang berjudul “The Story Of Wonder Women” buku tersebut berisi tentang motivasi bagaimana para perempuan tangguh berusaha untuk menggapai ridho Allah SWT. Buku itu ibu Sri tulis lumayan lama, memerlukan waktu sekitar 8 bulan, buku itu beliau ambil dari true story jadi bentuknya lebih ke fakta tetapi fiksi, beliau sudah mengganti nama – nama tokoh dengan nama samaran. Ibu Sri memiliki tujuan yang mulia yaitu memotivasi semua perempuan bagaimana agar tetap semangat, tidak putus asa, selalu sabar, iklas ketika menghadapi cobaan.
Ibu Sri memiliki banyak komunitas selain ikut group Omjay yang hebat, ibu Sri selalu perlu asupan gizi berupa tulisan dari orang – orang yang perhatian yang bergerak di bidang pegiat literasi. Sungguh luar biasa ibu Sri, sangat mengispirasi. Semoga saya bisa mengikuti jejak ibu untuk menjadi wanita yang cerdas, tangguh, dan satu hal yang membuat saya semakin mengagumi ibu adalah dengan iklasnya ibu berbagi ilmu dengan kami yang masih benar – benar haus dengan ilmu yang baru saja  ibu berikan.
            Berikut beberapa tips menulis dari ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd :
1. Cara jadi penulis :

  • Banyak membaca Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Ada banyak jenis bacaan yang bisa kita baca tergantung minat kita. Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita
  • Mencoba menulis Tuliskan saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. Menulis bisa melalui media apa saja, bisa Anda tulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
  • Mengirimkan tulisan Setelah Anda mencoba banyak menulis tentang apapun itu baik artikel, puisi, atau pun cerpen, cobalah untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak. Atau jika tulisan Anda sudah menjadi sebuah buku, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit buku.
  • Teruslah menulis Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.
2. Tips disiplin menulis :
  • Buat kerangka tulisan Untuk penulis yang telah biasa menulis, biasanya kerangkanya hanya di dalam pikiran saja, tapi ada juga yang menuliskan kerangka tersebut. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target.
  • Buat target kapan Anda akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu buat tabelnya berapa halaman per hari rencana Anda dan tuliskan faktanya atau pencapaiannya di sampingnya. Jika yang sering mengikuti lomba-lomba dengan dead line tertentu pasti sudah terbiasa.
  • Fokus pada target yang Anda buat, jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat Anda menunda menyelesaikan tulisan Anda
  • Reward & punishment Anda juga bisa memberi hadiah pada diri Anda sendiri jika bisa mencapai target atau melebihi target, dan Anda juga bisa memberi hukuman pada diri sendiri jika sebaliknya yang terjadi
3. Tips memilih judul :
  • Sesuaikan dengan tema tulisan Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memilik konsep terhadap isi tulisan
  • Buat judul dengan kata yang mudah diingat Judul haruslah mudah diingat oleh orang yang membacanya secara sekilas.
  • Buat orang penasaran Judul yang mampu membuat orang penasaran untuk membacanya biasanya cukup menarik orang untuk membeli buku tersebut.
4. Tips mencari ide :
  • Bacalah sebanyak mungkin buku Beli dan bacalah buku. Selain itu, Anda juga bisa pinjam di perpustakaan, atau saling bertukar pinjam dengan teman. Dengan membaca bisa jadi Anda akan menemukan ide. Misalkan Anda membaca cerita yang berlatar Prancis, dari situ bisa juga Anda dapat ide untuk membuat cerita yang berlatar Spanyol.
  • Refreshing Anda bisa refreshing dan pergi ke tempattempat yang belum pernah dikunjungi untuk merefresh otak Anda dari rutinitas. Siapa tau Anda mendapatkan ide.
  • Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah . Mungkin pengalaman Anda, atau mungkin apa yang Anda ketahui. Seringkali ketika sudah mulai menulis ide-ide akan bermunculan.
  • Cari referensi dari berbagai media Anda juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya. Anda bisa mencari di internet.
  • Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi). Dari berbagai referensi yang Anda dapat Anda bisa membuat tulisan yang temanya mungkin sama, tapi Anda bisa memodifikasi sedemikian rupa sehingga karya Anda lebih berwarna.
5. Tips menulis cepat :
  • Pikirkanlah ide tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera tuliskan.
  • Anda juga bisa buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih terarah.
  • Teruslah mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat ke belakang apa yang telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa maupun ide.
  • Untuk mendukung no.3 Anda juga bisa block semua kata dan ganti dengan warna putih saat Anda mengetik pada MS. Word. Apa yang terjadi? Anda tidak tahu, apakah yang baru saja Anda tuliskan. Nantinya, akan membuat Anda malas untuk mengeditnya.
  • Setelah Anda merasa telah menyelesaikan tulisan Anda, barulah Anda ubah kembali tulisan Anda menjadi warna hitam jika Anda menggunakan cara no.4. Setelah itu Baca kembali berulang kali dan perbaiki apa yang salah dan yang kurang enak dibaca.
6. Tips memenangkan lomba-lomba menulis :
  • Pastikan Anda memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba.
  • Anda bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Dari situ Anda bisa mencari dan mengkombinasikan ide atau menilai ide yang telah Anda miliki. Tapi jangan pernah menjiplak.
  • Setelah Anda selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau yang kurang enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman atau saudara.
  • Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah.
  • Jika Anda gagal, evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena setiap orang yang berhasil sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7. Langkah-langkah menulis buku :
  • Tentukan jenis buku Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa.
  • Tentukan Tema Misakan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda akan tulis. Misalkan Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema novel tersebut apa. Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa?
  • Buat kerangka buku Langkah selanjutnya, Anda bisa membuat kerangka buku tersebut. Apa yang akan dibahas dalam buku tersebut. Jika Anda memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa Anda tulis atau cukup Anda pikirkan. Tapi sebaiknya Anda tulis agar tulisan Anda nantinya lebih terarah.
  • Mulai mengembangkan kerangka buku Mulailah menulis dan mengembangkan kerangka yang Anda buat baik yang sudah Anda buat atau yang masih dalam pikiran Anda. Keluarkan ide yang telah Anda pikirkan untuk membuat buku tersebut.
  • Baca kembali berulang-ulang dan perbaiki Setelah Anda menulis dan terbentuklah sebuah naskah buku, Anda perlu membaca kembali karya yang telah Anda buat tersebut. Anda cek apakah naskah yang Anda buat sudah enak dibaca, sudah tersusun dengan rapi, penggunaan kata-katanya sudah benar atau belum. Jika Anda baca berulang-ulang beberapa kali supaya menghasilkan karya yang lebih baik Setelah jadi sebuah naskah, Anda bisa mengirimkan ke penerbit untuk diterbitkan. Anda bisa mengirimkan ke penerbit mayor atau indie.
8. Tips mengirimkan tulisan ke media massa :
  • Buat tulisan yang menarik Tentu tulisan Anda harus menarik, renyah, dan mudah dipahami agar media masa mau menerbitkan tulisan Anda.
  • Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu. Anda bisa menuliskan tema tulisan Anda dengan waktunya. Misalkan Anda menuliskan opini Anda tentang agustusan pada bulan agustus, atau menulis tentang perayaan tahun baru pada saat menjelang tahun baru. Tapi ini tergantung dari jenis tulisan Anda.
  • Sesuaikan dengan media masa yang Anda kirimkan Tentunya tulisan Anda juga harus sesuai dengan media masa yang bersangkutan. Karena media masa memiliki segmentasi tertentu ada yang tentang bisnis, politik, dan lain sebagainya. Dari media tersebut coba perhatikan bagian mana yang merupakan tulisan dari pengirim. Silakan lihat daftar media masa yang menerima tulisan.
  • Jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus Biasanya ada juga penulis yang langsung mengirim ke banyak media masa sekaligus. Sebaiknya hal ini dihindari. Kirim naskah Anda pada satu media masa. Jika ditolak, baru kirim ke media masa yang lainnya.
9. Membuat pembaca menjadi penasaran :
  • Kalau kamu nonton acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu. Kamu bisa buat pembaca penasaran di akhir bab agar mereka terus membaca buku karya kamu. Misalkan, kalimat di akhir bab untuk buku non-fiksi: Itulah beberapa cara untuk selalu berpikir positif. Namun dalam hidup kadang tak lepas dari masalah yang membuat kita lupa untuk berpikir positif. Lalu, bagaimana caranya mengubah masalah menjadi peluang? Anda bisa baca di bab berikutnya. Contoh kalimat di akhir bab untuk buku fiksi: Begitulah hari-hari yang dijalani Mawar. Setiap hari, ia selalu dibuli oleh teman-temannya karena ayahnya entah dimana, dan entah siapa. Ibunya tak pernah cerita soal itu. Ia kadang menangis dan menjerit dalam hati. Ia berusaha kuat menghadapi penghinaan yang ia terima. Namun sampai kapan ia mampu terus bertahan menghadapi perlakuan teman-temannya yang selalu menyudutkannya? Dan apakah hari-harinya yang kelabu akan berubah? Itu untuk membuat pembaca penasaran untuk terus membaca bukumu dari bab ke bab.
10. Manfaat mengikuti event-event penulisan :
  • Mengasah otak untuk mencari ide Biasanya event penulisan memiliki tema tertentu dengan aturan tertentu. Hal itu tentu mengasah otak kita untuk mencari ide dalam berkarya sesuai dengan tema yang telah ditentukan
  • Melatih disiplin menulis Setiap event penulisan tentu ada deadline-nya sebagai batas akhir pengiriman naskah. Itu artinya kita dilatih untuk disiplin membereskan tulisan kita sebelum waktu yang telah ditentukan
  • Memperbanyak pengalaman menulis Semakin sering mengikuti event penulisan, kita akan semakin banyak pengalaman. Semakin tau apa yang harus diperbaiki dari tulisan kita.
  • Memperbanyak karya Karya-karya yang lolos biasanya dibukukan atau pun jika tidak, berarti Anda punya tambahan koleksi karya yang sewaktu-waktu nantinya bisa dibukukan jika dikumpulkan.
  • Mengenal penulis-penulis lain Dengan mengikuti event-event penulisan, Anda pun bisa mengenal penulis-penulis pemula lainnya lewat jejaring sosial ataupun lainnya.
  • Memungkinkan mendapatkan hadiah Tentu dengan mengikuti lomba-lomba menulis Anda juga berpeluang mendapatkan hadiahnya. Walaupun jika tak menang pun sebenarnya Anda tetap mendapat manfaatnya.
11. Cara mengirim naskah ke penerbit :
  • Siapkan Naskah Yang Sudah Rapi Jika kamu ingin karya kamu dihargai oleh editor penerbit dan diterbitkan, kamu juga tentunya harus menghargai karya kamu. Kamu harus siapkan naskah kamu yang sudah rapi. Bukan mengirimkan naskah yang masih berantakan. Apalagi mengirimkan naskah yang belum selesai. Perhatikan tata bahasa, penulisan yang benar, dan usahakan serapi mungkin.
  • Pilih Penerbit yang Sesuai dengan Jenis Naskah Kamu Sebelum mengirim naskah kamu, perhatikan apakah penerbit tersebut menerima naskah sesuai dengan naskah yang kamu kirimkan atau tidak. Misalkan tulisan kamu tentang Novel Islami. Tentu pilih penerbit yang menerbitkan Novel Islami.
  • Perhatikan Tata Cara Pengiriman dan Ketentuan Mengirim Naskah Ke Penerbit yang bersangkutan Kamu juga harus memperhatikan tata cara dan ketentuan pengiriman naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 100-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya.
  • Kirimkan Naskah Beserta Sinopsis dan Biodata Penulis Kirim naskah Anda beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.
  • Jangan Mengirim Naskah Ke Beberapa Penerbit Sekaligus Ini etika yang perlu diperhatikan penulis. Kirimlah naskah Anda pada satu penerbit. Tunggu sampai penerbit tersebut menerima atau menolak naskah Anda. Kemudian Anda bisa kirim ke penerbit lainnya. Itulah cara dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengirim naskah ke penerbit. Pada penerbit mayor tidak semua naskah akan diterima. Hanya sebagian kecil naskah yang akan diterima. Lain halnya jika Anda mengirim ke penerbit indie yang pasti menerima naskah Anda. Tentu keduanya punya kelebihan dan kelemahan masing-masing.
12. Hal yang dipertimbangkan penerbit dalam menerima naskah :
  • Kesesuaian dengan penerbit Jika naskah dirasa tidak sesuai untuk diterbitkan di penerbit tersebut, tentu naskah akan ditolak. Misalkan, penerbit yang menerbitkan naskah islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai.
  • Kualitas naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
  • Penulis Penulis yang telah terkenal akan lebih mudah diprioritaskan. Walaupun bukan faktor penentu.
  • Nilai jual Ini salah satu hal yang terpenting juga. Karena penerbit tentu tak mau usahanya rugi karena menerbitkan buku yang tak punya nilai jual. Buku yang memiliki nilai jual akan mendapat prioritas. Jadi penting untuk mempelajari penerbit yang sesuai untuk menerbitkan naskah Anda. Lalu Anda juga harus memperhatikan kualitas naskah Anda, dan lebih bagus lagi kalau Anda bisa yakinkan penerbit bahwa karya Anda memiliki nilai jual.
13. Waktu yang tepat untuk menulis :
  • Saat senggang atau sedang menunggu. Ketika sedang menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk menulis di catatan Anda, atau juga di gadget Anda. Saat Anda ada waktu luang pun bisa dimanfaatkan.
  • Malam hari sebelum tidur Menulis biasanya efektif di saat kondisi tenang dan tidak banyak suara. Saat malam hari menjelang tidur adalah saat yang tepat untuk menulis.
  • Pagi hari Mungkin saat pagi hari setelah subuh Anda pun bisa memanfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh.
  • Saat ada ide Ini yang paling penting. Ketika Anda punya ide Anda sebaiknya segera menuliskannya sebelum ide itu menguap dan menghilang. Minimal Anda bisa menuliskan idenya terlebih dahulu.
14. Banyak cara menerbitkan buku dan jadi penulis :
  • Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Banyak orang ingin seperti Raditya Dika, Dewi Lestari, Andrea Hirata, atau penulis besar lainnya. Untuk menjadi penulis besar seperti mereka memang tak mudah. Kadang, untuk menembus penerbit besar saja sudah susah bukan main. Tapi sulit bukan berarti tak ada jalan. Jalan untuk menjadi penulis sukses selalu terbuka. Penulis besar pun berjuang untuk menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan karyanya yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan naskah yang ia tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya raya. Selain J.K Rowling pun banyak penulis sukses yang sempat mengalami banyak penolakan naskah. Salah satu yang paling fonomenal adalah Kathryn Stockett yang menulis Novel The Help. Naskah novel tersebut sempat ditolak 60 kali. Sekali lagi, 60 KALI sebelum akhirnya diterbitkan dan jadi best seller. Ketika naskah kita ditolak penerbit, jangan pernah berhenti untuk berjuang. Seperti yang dilakukan oleh J.K Rowling, Kathryn Stockett, dan penulis sukses lainnya. Tapi saat ini untuk menerbitkan buku, tak selalu harus melalui jalur penerbitan mayor. Ada banyak penulis sukses yang mengawali suksesnya menerbitkan buku dengan cara self publishing. Salah satunya adalah Dewi Lestari yang mengawali menerbitkan buku dengan menerbitkannya sendiri sebelum akhirnya ada penerbit besar yang tertarik untuk menerbitkan karyanya. Selain Dewi Lestari, ada juga Clara Eng, seorang penulis produktif yang buku-bukunya best seller juga mengawali suksesnya dengan menerbitkan buku sendiri sebelum GPU tertarik menerbitkan karyanya. Selain itu, AA Gym, Ary Ginanjar Agustiar (pendiri ESQ) juga menerbitkan bukunya dengan cara self publishing dengan mendirikan penerbitan sendiri. Selain mereka, banyak penulis-penulis luar yang sukses menjual bukunya dalam bentuk digital melalui Amazon Kindle. Salah satunya adalah Novelis John Locke yang mampu menjual bukunya lebih dari 1 juta ebook yang membuatnya kaya raya. Jadi, selain menerbitkan buku melalui penerbit mayor, untuk menerbitkan buku bisa juga melalui penerbitan sendiri. Selain itu bisa juga menerbitkan melalui penerbit indie seperti Rasibook yang tidak menolak Naskah. Apa pun cara yang dipilih untuk menerbitkan buku adalah pilihan masing-masing penulis. Namun tentu jika karya penulis ingin dibaca oleh banyak orang, penulis harus juga berupaya untuk mempromosikan karyanya. Sebagai contoh Raditya Dika misalnya. Awalnya buku Raditya Dika tak terlalu laku dipasaran. Namun ia gencar mempromosikan karyanya di media sosial hingga karyanya dikenal dan laku dipasaran. Begitu pula yang dilakukan penulis-penulis lainnya. Apalagi jika nama kita belum dikenal sebagai penulis buku oleh banyak orang. Selain itu, sebagai penulis juga harus selalu memperbaiki karyanya agar pembaca semakin nyaman membaca karya-karya yang kita buat.
15. Di belakang buku :
  • Setelah calon pembaca melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi tentang buku yang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan melihat bagian belakang. Biasanya di bagian belakang ada sinopsis tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi buku itu. Ada juga yang mencantumkan penggalan dialog dalam buku itu. Selain itu, ada juga yang mencantumkan endorsment atau komentar-komentar pembaca lainnya yang telah membaca buku itu. Biasanya dari tokoh-tokoh terkenal sesuai bidangnya masing-masing. Yang mana pun pilihan Anda ketika membuat buku, bagian di halaman belakang adalah space untuk menarik calon pembaca yang bisa dimanfaatkan.
16. Yang perlu dilakukan penulis setelah bukunya terbit :
  • Membantu Mempromosikan Bukunya Tentu setelah buku terbit tidak ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Penulis juga perlu membantu mempromosikan karyanya. Misalkan melalui socialk media atau pun seminar, bedah buku, dan lain sebagainya. Hal ini tidak wajib memang. Tapi tentu akan memberikan nilai tambah bagi penjualan bukunya. Seperti yang dilakukan Raditya Dika misalnya. Pada saat pertama kali bukunya terbit, ternyata bukunya Raditya Dika tidak terlalu laku di pasaran. Kemudian ia gencar berpromosi. Salah satu di antaranya dengan menyuruh pembacanya berfoto dengan bukunya dan menguploadnya di social media. Hingga kini buku-bukunya Raditya Dika selalu laris di pasaran.
  • Perbaiki Naskah Buku tersebut Setelah bukunya terjual dan dibaca banyak orang, tentu ada kritik dari pembaca. Jika dalam buku itu terdapat kesalahan atau sesuatu yang kurang tentu sebagai penulis harus memperbaikinya agar di cetakan berikutnya bukunya lebih baik lagi.
  • Terus Berkarya Seorang penulis tentu bukan hanya menerbitkan 1 buku kemudian berhenti berkarya. Tapi seorang penulis sejati terus menghasilkan karya walau pun namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalty yang melimpah sekalipun
17. Jalan untuk jadi penulis sukses :
  • Mungkin ada di antara Anda yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu ditolak penerbit. Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali, begitu pun penulis lainnya. Naskah ditolak, Anda setidaknya punya 2 pilihan: mau terus berjuang, atau berhenti. Jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Ternyata faktanya banyak juga penulis yang sukses melalui jalur self publishing. Sebut saja Amanda Hocking yang mampu menjual bukunya jutaan copy melalui internet, begitu juga dengan J.R Rain yang mampu menjual novelnya lebih dari 400 juta copy, dan banyak lagi. Mereka mampu menjual karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing, lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit besar dan laris. Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti.
Kesimpulan dari ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd  adalah menulis itu adalah suatu keterampilan bukan bakat . Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita, jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Memakai kaca mata yang utuh supaya dapat membaca secara selektif. Menulislah dari apa yang kita sukai dan kita sukai.


Profil Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti,  8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya  hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini. 
Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3.  Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on. 
Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena  Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)
Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara  dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.

Kamis, 04 Juni 2020

Trik Jitu Mengubah PTK Menjadi Buku Bersama Ibu Hati Nurahayu

Dibuat oleh :
Siti Nurhayati, S.Pd.SD
SDN Dawung 1, Kecamatan Jenar
Kabupaten Sragen



Pada hari Rabu tanggal 03 Juni 2020 tepatnya pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB saya mengikuti jadwal kuliah malam secara online bersama seorang editor handal yaitu ibu Hati Nurahayu. Beliau adalah sosok yang sangat menginspirasi, memberikan wawasan baru dan  pengetahuan yang luar biasa.
Sebelum materi kuliah di mulai semua peserta di wajibkan untuk mengisi daftar hadir secara online.
Adapun materi kuliah pertemuan ke 2 ini adalah tentang “ Menerbitkan Buku Dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas “Seperti pada pertemuan pertama kemarin, kuliah di bagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama pemaparan dari ibu hati Nurahayu dan sesi kedua yaitu tentang tanya jawab yang di pandu oleh moderator handal yaitu ibu fatimah.
Saya mendapatkan ilmu baru yaitu bagaimana cara mengubah PTK menjadi sebuah buku. Dalam mengubah PTK menjadi sebuah buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita. Atau lebih memperluas isi bacaannya, tentunya berdasarkan sumber yang relevan atau kata kunci dari PTK kita.
Berikut ini adalah ringkasan materi dari ibu hati Nurahayu :

  1. Untuk persyaratan kenaikan pangkat biasanya seorang guru harus membuat PTK. Menurut ibu Hati Nurahayu, membuat PTK itu gampang gampang susah dalam menyusun atau menentukan latar belakang PTK, karena itu merupakan titik awal yang menentukan untuk PTK yang dilakukan.
  2. Manfaat dari PTK yang di bukukan, ternyata selain mendapat nilai PAK untuk kenaikan pangkat bisa juga di jadikan bahan literasi untuk bacaan
  3. PTK yang bisa di jadikan buku minimal sudah di seminarkan di sekolah atau MGMP, lebih bagus lagi kalau PTK yang sudah mendapat juara.
  4. Langkah – langkah yang perlu di lakukan untuk membuat buku dari PTK :
  • Bagian awal, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan foto, daftar bagan, daftar lampiran.
  • Bagian isi,
  1. Bab 1 : Pendahuluan
  2. Bab 2 : Kajian Pustaka
  3. Bab 3 : Pelaksanaan Penelitian
  4. Bab 4 : Hasil dan Pembahasan
  5. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
  • Bagian akhir, daftar pustaka dan lampiran-lampirannya
Kesimpulan dari ibu Hati Nurahayu adalah supaya karya tulis ilmiah kita menjadi lebih bermanfaat mari kita jadikan buku yang memiliki ISBN daripada hanya berupa file PTK.
 

Rabu, 03 Juni 2020

Menulis Menyenangkan Bersama Omjay



Dibuat oleh :
Siti Nurhayati, S.Pd.SD
SDN Dawung 1, Kecamatan Jenar
Kabupaten Sragen


                Menulis buku bukanlah hal yang mudah, menulis buku itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Tadi malam tepatnya tanggal 1 Juni 2020 pukul 19.00 WIB saya belajar menulis bersama seorang Omjay yang sangat menginspiratif. Omjay setiap hari menulis di blog. Seperti tema yang beliau angkat tadi malam yaitu sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit menyadarkan saya bahwa seorang penulis itu harus memiliki kasabaran dan ketekunan. Omjay menerbitkan sebuah buku dengan judul Catatan Harian Seorang Blogger itu diterbitkan selama enam bulan. Omjay dibantu oleh pak Sukarno yang melakukan edit terhadap tulisan – tulisan beliau.
                Darimana sumber tulisan untuk buku yang Omjay buat? Omjay mengambilnya dari naskah – naskah tulisan yang ada di blog Kompasiana.com/wijayalabs. Di bawah ini adalah contoh beberapa buku hasil dari menulis diblog yang telah di terbitkan.
1.   Buku Keterampilan Menulis Siswa
Buku ini berisi tentang hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Buku ini di terbitkan dalam waktu tiga bulan.Buku ini berhasil lolos masuk dalam final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional. Hadiahnya ternyata sangat keren, omjay berhasil mendapatkan laptop baru, kemudian bisa terbang ke Bali dengan pesawat kebanggaan Indonesia yaitu Garuda. Saat di Bali pun bisa tidur nyenyak dan menkmati hotel berbintang lima.
Ceritanya Omjay nggak menyangka kalau hasil PTK bisa di jadikan sebuah buku. Omjay belajar bersama pak Lukman di Jawa Timur secara online.Dari hasil belajar itulah Omjay bisa jadi tahu bahwa PTK bisa di jadikan sebuah buku. Omjay bertemu dengan orang yang sangat baik hati sebut saja ibu Hati di Bandung, beliau menawarkan untuk menjadi editor Omjay. Beruntung sekali buku itu alhamdulillah jadi dan banyak yang memesannya.
Selain bisa menjadikan buku, hasil PTK pun mendapat bonus. Bonus berupa kuliah singkat di China University Of Mining Technology ( CUMT ). Pulang dari sana pun bisa menghasilkan rupiah sebesar 21 juta. Akan tetapi ada yang jauh lebih mahal, yaitu segunung pengetahuan dan pengalaman seluas samudra yang bisa menghasilkan karya buku kembali.
2.  Buku Blogger Ternama
Buku ini Omjay siapkan selama enam bulan, di terbitkan oleh pak Wiranto dari penerbirt Camp Pustaka. Buku ini berisi kisah nyata hasil Omjay menulis di blog dan menjadi blogger ternama. Kegigihan mengajak kawan – kawannya membuat blog dan menulis diblog menjadi pesan dari buku ini. Omjay tak mengajari kawan- kawannya, cukup merekomendasikan belajar dari google.com dan youtube.com. Di sanalah tempat orang baik yang akan banyak berbagi di internet.
Kisah – kisah inspiratif seorang guru yang biasa saja kemudian menjadi guru yang luar biasa menjadi isi paling penting dalam buku blogger ternama ini. Rajinnya menulis diblog membuat Omjay mendapatkan undangan keliling Indonesia. Pengalaman yang paling hebat adalah saat di undang oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk makan siang di Istana Negara.
Banyak keajaiban saat menulis di blog, yang mengantarkan Omjay menjadi blogger ternama. Kebahagiaan luar biasa kami rasakan sebagai suami istri manakala mendapatkan hadiah bulan madu ke Singapura. Inilah kisah – kisah yang ingin disampaikan kepada pembaca dibuku blogger ternama. Kalau sekarang musim virus corona yang menularkan menjadi orang terpapar bahkan bisa merenggut nyawa, akan tetapi ada ajakan mulia yang ditawarkan kepada seluruh guru agar bisa menjadi blogger ternama di Indonesia.
3.  Buku Menulislah Setiap Hari
Omjay menerbitkan buku ini di penerbit mayor. Waktu yang di perlukan memang tidak sebentar, membutuhkan waktu hampir tiga tahun. Sampai saat ini Omjay masih belum percaya kalau buku itu bisa di lahirkan dari  penerbit mayor, penyebabnya karena sering kali di tolak oleh penerbit mayor.
Untuk menerbitkan buku di penerbit mayor, butuh semanagat yang gigih. Bila di tolak, itu biasa. Buku ini lagi – lagi selalu ada orang baik diantara kita, dialah mbak Abdah Khan. Nah, berkat beliaulah tulisan – tulisan Omjay disulap menjadi tulisan yang enak dan renyah untuk dibaca. Siapa yang menerbitkannya? Penerbitnya adalah Indeks Jakarta dengan editor mas Yuan Acita. Untuk bertemu dengan dengan mas Yuan Acita pun belum ada waktu yang pas, karena beliau saat ini ada di kota jam Gadang. Beliau sangat berjasa buku Omjay laku keras di seluruh Indonesia.
Luar biasanya dari hasil buku tersebut, Omjay bisa membeli rumah baru. Rumahnya tidaklah besar tapi cukup untuk berlibur bersama keluarga. Rumah itu Omjay beli di kota Dodol Jawa Barat.
Beberapa hal penting yang ingin disampaikan Omjay kepada seluruh guru di Indonesia adalah kolaborasi. Kolabaorasi adalah hal yang sangat penting. Keempat buku yang berhasil Omjay terbitkan adalah hasil dari kolaborasi antara penulis dan editor. Penerbit yang baik tentu akan memerlukan waktu dalam proses editingnya. Inilah yang jadang kala kurang disadari oleh penulis pemula. Menulis buku bukanlah hanya mengejar kenaikan pangkat saja.
Jadikanlah menulis merupakan bagian dari berbagi ilmu dan pengalaman. Jika mendapatkan tambahan point untuk kenaikan pangkat maka bersyukurlah itu bagian dari bonus yang bisa di hasilkan.

Point penting ala Omjay agar sukses menulis buku
1.   Berbagilah karena berbagi itu tidak pernah rugi. Berbagi ilmu di blog itulah yang hampir 11 tahun Omjay lakukan
2.  Kesuksesan itu butuh proses. Ibarat bertani, kita akan menghasilkan padi yang bagus kalau prosesnya bagus. Ilmu padi itu kian berisi kian merunduk
3.   Mulailah menulis dari yang disukai dan berusaha sekuat tenaga untuk fokus.
4.   Bila mengirim tulisan ke penerbit ikuti aturan penerbit yang dituju
5. Jadikanlah menulis itu sebuah kebutuhan, bagaikan kegiatan makan dalam sehari–hari
6.   Berlatihlah menulis tiga paragraph dengan rajin
7.   Perbanyak membaca buku best seller orang lain
8.  Bergabunglah dengan kelas menulis adalah salah satu cara untuk mempercepat membuat buku
9.    Banyaklah membaca. Awas rabun membaca lumpuh menulis
10.  Tulis apa adanya sesuai yang di alami

Kesimpulan Materi dari Omjay
Menulis dan menerbitkan buku di butuhkan kolaborasi. Penulis tidak bisa bekerja seorang diri. Butuh orang lain yang baik hati seperti editor yang menemukan kesalahan kita dalam menulis. Oleh karena itu nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog. Di minta atau tidak di minta blog harus kita isi dengan tulisan yang menarik dan inspiratif. Pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta.

Profil Omjay

Omjaya nama  aslinya adalah Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd, Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1970. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2010) dan akan melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ.

Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator, Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar dan Workshop sebagai Pembicara di tingkat Nasional. Bersedia membantu para guru dalam bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) online. Berbagai Karya Tulisnya selalu masuk final di tingkat Nasional dan berbagai prestasi telah diraihnya. Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat di blog http://wijayalabs.multiply.com/photos atau http://wijayalabs.com Hub via SMS:0815 915 5515

  3.3.a. 10 . Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 3.3.a. 10 . Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Mu...