Kamis, 09 Juni 2022

3.1.a.10. Aksi Nyata_Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Portofolio dengan model 4F ( Fact, Feelings, Finding, Future) 

Oleh : Siti Nurhayati

Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Sragen

Peristiwa ( Fact )

Latar Belakang

Guru adalah pemimpin sebuah pembelajaran, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang membingungkan dan harus berani mengambil sebuah keputusan.Ketika kita mengambil sebuah keputusan terkadang kita di hadapkan pada berbagai pilihan yang sulit untuk kita pilih meskipun itu sama – sama benarnya. Kita seringkali juga di hadapkan akan membuat sebuah pilihan dalam pengambilan keputusan benar vs salah seperti dalam situasi bujukan moral. Hal ini akan membuat kita bimbang dalam proses pengambian keputusan. Pada aksi nyata saya di modul 3.1 saya mencoba melaksanakan kegiatan dengan di dasari pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.Kebetulan di kelas saya ada beberapa siswa yang belum lancar membaca, di karenakan adanya pandemi sehingga belajarnya tidak maksimal. Saya mencoba untuk berkolaborasi dengan teman – teman untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Alasan Melakukan Aksi Nyata

Berdasarkan peristiwa di atas terkait ada beberapa siswa yang belum lancar membaca karena adanya pandemi, jika kita identifikasi maka hal ini merupakan dilema etika. Sekolah harus mengambil sebuah tindakan mengenai siswa yang mengalami keadaan tersebut karena terlalu lamanya kegiatan pembelajaran daring,sehingga pembelajaran kurang maksimal, terlebih bagi siswa dengan kemampuan yang memerlukan pelayanan khusus. hal ini perlu dilakukan supaya tidak terjadi  ketertinggalan pada anak-anak tersebut dan lingkungan kelas kembali normal. CGP akan mencoba melaksanakan aksi nyata
yaitu mendampingi siswa  tersebut agar kembali semangat belajar, hal ini berarti perlu adanya pengambilan keputusan yang tepat dalam penanganan siswa yang mengalami keadaan tersebut




Hasil Aksi Nyata

Hasil aksi nyata yang telah diterapkan oleh CGP yaitu siswa yang awalnya mengalami kesulitan membaca  mulai manyadari kesalahan yang di lakukan yaitu malas belajar membaca.  CGP mulai mengambil keputusan untuk memberikan jam tambahan kepada siswa . Dengan adanya jam tambahan itu kita sebagai guru benar – benar bisa fokus di dalam menangani permasalahan yang di alami siswa, dampak baik dari pemberian jam tambahan siswa merasa lebih di perhatikan, merasa lebih fokus di dalam serta termotivasi dan semangat kembali dalam belajar

PERASAAAN (FEELINGS)

Di awal ketika saya mulai menerapkan jam tambahan ini saya merasa agak kesulitan di dalam mengatur wakttunya, tetapi saya merasa tertantang untuk bisa mencoba menerapkan pembelajaran yang ada pada  modul 3.1.a10 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran karena siswa yang saya berikan pendampingan sangat sulit sekali menerima penjelasan dari saya sehingga diperlukan penanganan lebih dalam mengajari membaca, akhirnya saya mencoba berkolaborasi dengan bapak ibu guru lain dan mereka memberikan saran untuk mengidentifikasi terlebih dahulu tingkat kesukaran yang di alami siswa, dari yang belum hafal huruf ataupun yang kesulitan merangkai tiap suku kata. Saya mencoba mengpraktekkan hal tersebut, perlahan anak ini mulai ada peningkatan dalam membaca. Menurut saya hal ini adalah tindakan pengeambilan keputusan yang positif sebagai pemimpin pembelajaran agar siswa saya dapat membaca.

PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Setelah saya mengidentifikasi dengan seksama, sebenarnya mereka memiliki permasalahan yang beraneka ragam, dan sebagai seorang pendidik permasalahan ini haruslah kita pahami telebih dahulu sebelum kita mengambil sebuah keputusan, supaya setiap keputusan yang kita ambil dapat sesuai dan menyelesaikan masalah mereka dan berdampak positif. Pelajaran yang dapat dilaksanakan dalam menghadapi sebuah dilema etika atau bujukan moral perlu adanya pemahaman tentang masalah tersebut sehingga dapat menggambil keputusan yang dirasa itu adalah keputusan terbaik, serta perlu adanya kesabaran yang besar dan semangat yang tinggi  untuk menangani setiap masalah.

PERUBAHAN (FUTURE)


Kemampuan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan aksi nyata yang ada di dalam diri saya sebagai seorang calon guru penggerak.  Hal yang tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi dari seluruh warga sekolah dan semangat tinggi dari dalam diri kita. Harapan saya dengan langkah-langkah pengambilan keputusan yang saya laksanakan dapat menjadi acuan dalam menghadapi dilema etika bujukan moral yang terjadi di sekolah. Dengan semangat yang tinggi dan kesabaran serta kolaorasi akan membuat keputusan itu berdampak positif.


 



 

3.2.a.10 Aksi Nyata - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA

 

Judul Modul               : Mewujudkan Suasana Kelas yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan

Nama Peserta            : Siti Nurhayati, CGP Angkatan 4 Kab. Sragen

 

A.     Latar Belakang:

Selama ini proses kegiatan pembelajaran disekolah saya, saya  merasa belum nyaman dan menyenangkan. Salah satu penyebabnya adalah pengaturan tempat duduk yang selalu menghadap ke papan tulis, selalu menghadap ke depan, sehingga murid-murid mengeluh kurang nyaman, apalagi menyenangkan. Untuk mewujudkan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan tentu membutuhkan sentuhan dari penghuni kelas (murid) untuk mengelola lingkungan kelas, melalui kebersihan, keindahan, kerapian, dan keamanan. Dengan lingkungan kelas yang disesuaikan sesuai dengan keinginan murid tentu akan menjadi pemicu kenyamanan murid selaku penghuninya.


B.     Tujuan:

Menciptakan lingkungan kelas nyaman dan menyenangkan yang mendukung optimalnya proses pembelajaran berpihak pada murid.

C.     Tolok Ukur:

1.   Murid mampu menggali hal-hal yang disukai dan tidak dari lingkungan kelasnya;

2.   Murid mampu mengatur lingkungan kelas menjadi lebih menyenangkan untuk mendukung proses pembelajaran;

3.   Suasana kelas menjadi lebih aman dan nyaman;

4.   Proses pembelajaran menyenangkan dan berbihak pada murid

D.    Linimasa Tindakan

1.  Buat Pertanyaan  (Minggu ke- 1)

a  Menggali cita-cita dan harapan murid terhadap suasana/lingkungan kelas impian;

c  Melibatkan murid untuk menginventarisasi kekuatan dan potensi yang dimiliki.

2.  Ambil Pelajaran (Minggu ke- 2)

a  Meminta murid mengidentifikasi hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari lingkungan kelasnya;

b  Meminta murid melihat contoh tata ruang kelas yang baik dan nyaman di media internet.

3.  Gali Mimpi (Minggu ke- 2)

a  Menciptakan kelas tetap/tidak berpindah agar suasana belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan dengan berkoordinasi dengan manajemen sekolah

b  Menanyakan pendapat kepada setiap murid tentang kondisi kelas yang menyenangkan bagi mereka;

Membuat rancangan pengaturan kelas bersama murid.

4.  Jabarkan Rencana (Minggu ke- 3)

a  Membuat capaian target dari hasil koordnasi dengan manajemen sekolah;

b  Membuat capaian target yang realistis untuk setiap murid;

c  Meminta murid merencanakan jadwal pengaturan ruang kelas;

d  Membagi tugas murid dalam pengaturan lingkungan kelas.

5.   Atur Eksekusi (Minggu ke- 4)

a  Menyusun tim kerja;

b  Menyepakati tenggat penyelesaian pekerjaan masing-masing tim;

E.     Dukungan yang Dibutuhkan

1.      Alat kebersihan didapatkan melalui koordinasi dengan pihak sekolah (bagian sarpras) atau dengan gotong royong murid yang membawa sendiri alat kebersihan dari rumah;

2.      Alat dan bahan untuk memperindah ruangan dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah atau murid bergotong royong membawa dari rumah terkait penyiapan ATK. ATK yang dibutuhkan misalnya: kertas manila, spidol warna, crayon, selotip, pensil, lem, kertas post-it, gunting, penghapus whiteboard, dll;

3.      Dukungan dari:

a  Kepala sekolah: koordinasi

b  Rekan sejawat: keterlibatan aksi

c  Orang tua murid: mendukung putra putrinya

d  Murid: subyek

  3.3.a. 10 . Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 3.3.a. 10 . Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Mu...