DI SEKOLAH
OLEH :
SITI NURHAYATI S.Pd.SD
CGP ANGKATAN 4
KABUPATEN
SRAGEN
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
TUGAS MODUL
1.4.a.10.2
AKSI
NYATA-BUDAYA POSITIF-FORUM BERBAGI AKSI NYATA
A. Latar Belakang
Ki Hadjar Dewantara memiliki pemikiran yang sangat luhur, salah satunya adalah menghargai setiap karakter peserta didik. Guru adalah fasilitator yang bertugas menuntun peserta didik. Guru harus membimbing setiap peserta didik ke arah yang positif, salah satunya adalah menuntun melakukan budaya positif. Budaya Positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan yang harus dibudayakan disekolah. Guru harus berusaha memahami setiap karakter peserta didik. Peningkatan budaya positif dapat dilakukan dengan menerapkan BAGJA INKUIRI. B= Buat Pernyataan, A= Ambil pelajaran, G= Gapai mimpi, J= Jabarkan rencana, A= Atur eksekusi. Guru juga harus melakukan pemetaan kekuatan, pertama Diri, Siswa, Rekan guru, Kepala Sekolah, Lingkungan, dan Komite Sekolah.
Guru penggerak diharapkan mampu menjadi inisiator dalam penerapan BAGJA INKUIRI supaya budaya positif dilingkungan sekolah dapat meningkat. Guru penggerak juga harus mampu menyiapkan peserta didik, supaya mereka memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila juga dapat mempersiapkan siswa memiliki budaya positif di dalam dirinya. Budaya positif ini nantinya yang akan menjadi bekal bagi anak-anak kita dimasa depan. Karena dengan budaya positif mereka akan belajar untuk menjadi pribadi yang baik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam tindakan aksi nyata ini adalah
a. Menerapkan
budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada peserta
didik seperti mandiri, tanggung jawab, percaya diri, dan saling menghargai.
b. Menumbuhkan sikap tanggungjawab dalam diri setiap peserta didk melalui kesepakatan kelas
c. Menumbuhkan rasa saling menghargai antara peserta didik
C. Pelaksanaan Penerapan Budaya Positif di Sekolah
Setelah dua tahun sekolah melakukan PJJ saat ini sekolah sudah diijinkan untuk melaksanakan PTM terbatas di masa Pandemi, guru mengamati keadaan sekolah saat melaksanakan PTM terbatas di masa pandemi. Dari hasil pengamatan tersebut, guru meyakini perlunya upaya mendidik sekaligus memberi teladan kepada peserta didik akan pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi telah membatasi peserta didik dalam melakukan interaksi dengan orang lain di sekolah, maka tentu ini tugas guru mengajarkan budaya positif pada peserta didik. Adapun langkah – langkah aksi nyata yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Menyusun intrumen
pelaksanaan aksi nyata (budaya positif)
2.
Melakukan
kesepakatan kelas bersama peserta didik
3.
Menyusun
kesepakatan kelas berdasarkan ide dan masukan para peserta didik
4. Menyampaikan
kembali kesepakatan kelas apakah sudah sesuai dengan keinginan dan harapan mereka
D. Tolak Ukur
Adapun tolak ukur keberhasilan dari aksi nyata yang dilaksanakan i i adalah:
1. Presentase
sejumlah 90% - 100% peserta didik melakukan kesepakatan kelas dengan baik
2. Terwujudnya peserta didik yang mandiri, bertanggungjawab, disiplin, dan saling menghargai
3. Terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menyenangkan
4. Dokumentasi proses kegiatan pembentukan kesepakatan kelas
E. Hasil Nyata
1. Peserta didik
mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan kesepakatan kelas
2. Peserta didik dapat melaksanakan dan
bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang telah di buat bersama.
3. Peserta
didik menjadi pribadi yang mandiri, betanggungjawab, disiplin, dan saling menghargai
4. Pembelajaran lebih berpusat kepada siswa
5. Pembelajaran lebih menyenangkan menyenangkan
F. Tantangan
Karena saat ini masih dalam situasi pandemi dan PTM terbatas karena pandemi, maka komunikasi dengan orang tua/wali murid belum dapat terlaksana dengan maksimal. Meskipun demikian, kerjasama dengan orang tua/wali murid sangat penting dan harus terjalin untuk kesinambungan budaya positif baik di sekolah maupun di rumah.
G. Solusi
Melakukan komunikasi dengan orang tua/wali murid untuk berkolaborasi dengan pihak sekolah tentang perkembangan sang anak dapat dilaksanakan secara jarak jauh baik dengan telepon maupun dengan membuat group di media sosial
H. Tindak Lanjut
Harapannya seluruh warga sekolah lebih konsisten dan berkolaborasi melaksanakan keyakinan kelas sehingga terciptalah budaya positif di sekolah. Guru mempunyai peran utama di sekolah dalam menanamkan konsep-konsep tentang: disiplin positif dan motivasi, keyakinan kelas, pemenuhan kebutuhan dasar, lima posisi kontrol dan segitiga restitusi. Guru diharapkan mampu memnjadi contoh yang baik bagi setiap peserta didik dan membimbing peserta didik dalam penerapan budaya positif di sekolah . Hal Ini sesuai dengan Pemikiran KHD bahwa tugas guru sebagai among adalah menuntun kodrat anak untuk dapat mencapai kabahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya
Dokumentasi
Guru
menyusun pelaksanaan aksi nyata
Peserta
didik bersama guru melakukan
kesepakatan kelas
Dukungan
yang dibutuhkan
Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan tindakan aksi nyata yang telah disusun, tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang diperlukan yaitu dukungan dari :
1.
Sekolah, sebagai
tempat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki murid dengan program yang terstruktur dan sistematis
2.
Murid,
keterlibatan murid sangat penting dalam keikutsertaannya membuat kesepakatan kelas untuk mewujudkan budaya positif
3.
Keluarga, sebagi
tempat pendidikan pertama bagi murid sebagai cikal awal pembentukan karakter untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.
Faktor Pendukung (keberhasilan) :
1.
Dukungan dari
kepala sekolah, rekan sejawat dan orangtua murid
2.
Usulan ide dan
harapan murid dapat tersalurkan
3.
Harapan
tentang kelas impian oleh murid Faktor
penghambat (kegagalan)
1.
Perbedaan
karakteristik murid yang beragam
2.
Adaptasi dari
budaya lama ke budaya baru membutuhkan proses dan waktu
1.
Pembuatan
kesepakatan kelas harus di laksanakan
2.
Kesepakatan kelas
yang telah dibuat selain ditempel di kelas, perlu dikirim di grup kelas, dengan tujuan meningkatkan
komunikasi orangtua dengan pihak sekolah